Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 28, 2020

PELANGI

Puisi Akrostik PELANGI (172) Banyuwangi,4 Juli 2020 (P)ermadani elok mewarna langit (E)legi cinta hujan kepada mentari (L)ahirkan cemerlang cahaya berpendar  (A)nugerah sang Pencipta mozaik surgawi (N)irwanakah asal gempita rona warnamu?  (G)elimang puja dari dunia bumi yang terkesima  (I)krar suci sang pencinta bias warna #kreasri

PINDAH

Pentigraf PINDAH (171) Banyuwangi, 3 Juli 2020 Ali sedang bersedih. Dengan lesu anak lelaki kelas empat MI itu menghampiri teman temannya yang sedang bermain di lapangan.Dengan terbata bata disampaikannya berita yang kemarin tak sengaja didengarnya dari percakapan kedua orangtuanya. Berita bahwa Ali bersama keluarga akan pindah rumah.Sontak seluruh teman Ali memeluknya tanda berempati dan ikut bersedih karena harus berpisah dengan Ali.  Keesokan harinya teman teman Ali membantunya merapikan barang barang.Semua barang dirapikan dan dimasukkan kedalam kardus. Kardus kardus tersebut nantinya akan diangkut truk untuk di pindah ke rumah baru Ali. Ali punya banyak mainan. Sebagian mainan yang masih bagus dan tak termuat kardus diberikan Ali kepada teman temannya. Tentu saja teman teman Ali senang menerimanya. Senang dan juga sedih karena sebentar lagi tidak dapat bermain bersama Ali.  Tibalah waktunya pindah. Ali menyusut air mata di sudut matanya.Ali menyalami tema...

SAAT PAK JOKOWI DI BANYUWANGI (170)

Pentigraf SAAT PAK JOKOWI DI BANYUWANGI  Banyuwangi, 2 Juli 2020 Datangnya pak Jokowi di Banyuwangi (kamis, 25/6) membuat seluruh warga Banyuwangi bangga. Tak terkecuali Jono yang bekerja sebagai ojol. Pagi itu sambil membersihkan sepeda motornya Jono berharap rizkinya hari ini lancar dan bisa bertemu pak Jokowi. Rizki tak dapat diprediksi. Meski sudah muter muter tujuh kali melewati keramaian kluntingan order dari gawainya belum juga terdengar. Dengan lesu Jono akhirnya menepi di pinggir jalan yang rindang sambil berharap ada orderan yang memanggil.Tak berapa lama polisi jalan raya berpatroli mengamankan jalan."Wah, pasti pak Jokowi lewat jalan ini. " bisik hati Jono senang. Jono merasa beruntung karena akan bertemu pak Jokowi meski hanya sekilas.  Dua jam kemudian iring iringan mobil presiden terlihat di kejauhan. Jono bersorak senang. Saat mobil berbendera merah putih  itu melewatinya dengan penuh semangat Jono melambaikan tangannya untuk menyapa. Jono...

LEMON OH MELON

Pentigraf LEMON OH MELON (169) Banyuwangi, 1 Juli 2020 Joni hari ini sedang merajuk. Pasalnya sirup rasa cocopandan kesukaannya dihabiskan Jeni kakaknya.Bermuka masam Joni menutup pintu kamarnya dengan keras. Jeni sang kakak hanya tersenyum jahil.Tak berapa lama ibu memanggil Joni dari dapur. Masih dengan wajah ditekuk, Joni menghampiri ibunya dan menanyakan ada apa memanggilnya. Ibu menyuruh Joni membeli buah melon di toko buah bu Juminten. Setelah menyodorkan uang, ibu bergegas berganti baju untuk pergi ke arisan. Tiba tiba ide cemerlang mampir di pikiran Joni. Dengan segera Joni mengetuk kamar Jeni. Dan sudah Joni duga jika Jeni tidak mendengarnya karena headset bertengger di kepala Jeni.Jeni sedang bernyanyi.Tapi menurut Joni itu bukan suara orang bernyanyi karena nyanyian Jeni bikin pendengarnya sakit perut.Beberapa saat setelah Jeni bernyanyi, Joni menyodorkan uang yang diberikan ibu. Jeni mengangkat alisnya tanda bertanya. "Disuruh ibu membeli lemon di toko bu ...

AKHIRNYA KAU MELIHATKU

Pentigraf AKHIRNYA KAU MELIHAT KU  (168) Banyuwangi, 30 Juni 2020 Gubrak! Pintu itu akhirnya terbuka dengan keras bersama jatuhnya tubuh Sila ke lantai kelas. Kacamata minusnya sudah yang kelima ini pecah. Entah alasan apalagi yang harus dia berikan pada maminya.Menahan sakit Sila berdiri sempoyongan sambil memunguti bukunya yang jatuh berserakan diiringi tawa jahil teman yang lain.Selalu begitu,Sila menjadi bulan bulanan bully di kelasnya. Bukan karena Sila tak pandai. Bukan pula karena Sila jelek. Sama sekali bukan! Tapi pembullyan ini dilakukan atas perintah sang pemimpin kelas bernama Arga. Kelompok yang tertawa karena kesialan Sila adalah golongan pengikut setia Arga. Sedangkan yang lain hanya diam menyaksikan kejadian itu tanpa berani menyuarakan betapa penindasan telah terjadi di kelas ini.  Jangan dikira Sila tertindas, tentu tidak!Meski bertubuh kurus dan tak mampu menahan dorongan saat kejadian dipintu tadi dengan gagah Sila berjalan menuju Arga. Plak! ...

PRASANGKA

Pentigraf TAK SESUAI PRASANGKA(167) Banyuwangi, 29 Juni 2020 Sunny memaksa tubuhnya bekerja,meski rasa panas dingin membuat bibirnya gemetar menahan sakit seluruh tubuhnya. Sunny ingin mati,namun ajal tak juga menjemputnya. Biarlah tubuh ini tersiksa agar lara hatinya tak begitu menghujam jiwa. Gadis pujaannya akan dipinang Rusli malam ini. Apalah daya,kekayaan Rusli membuat orang tua Zahra menerima pinangan Rusli.Mentari bersinar terang, garang membakar bumi sewarna hati Sunny yang menyala merah.  Cinta tak harus memiliki bukan hal yang Sunny setujui. Cinta haruslah berjuang. Cinta haruslah berusaha mendapatkan kekasihnya kembali dengan cara yang kesatria. Lama Sunny terdiam berdiri bertopang cangkul di tengah kebun singkong miliknya.Dia putuskan untuk ke rumah Zahra sore ini mendahului pinangan Rusli.Lama Sunny menekan bel pintu rumah Zahra, baru kemudian tampak wajah Zahra yang cantik namun layu tak bersinar. Sunny yakin,Zahra tersiksa dengan rencana pertunangan it...

RINDU MENIKAM (166)

Pentigraf RINDU MENIKAM (166) Banyuwangi, 28 Juni 2020 Rindu! Mengapa menyisakan sakit. Hati ini terasa berat dan membuat airmata jatuh mengalir begitu saja. Rosa memahami kepergian Rama untuk mendulang rupiah di negeri seberang. Meski hati semakin mengecil karena terkikis ragu. Setiakah Rama padanya selama itu mereka berpisah. Dua tahun Rosa menjaga hati dan pandangan hanya tertuju pada Rama sang pujaan. Cengkrama mereka lewat vcall dan daring lainnya hanya mampu membunuh rindu seujung kuku.Rama terlihat semakin menawan dan dewasa. Sejuta khawatir bergelayut di relung hati Rosa. Namun Rosa yakin dengan kesabaran dan kesetiaan yang di jalaninya,semua akan berbuah manis. Mulai sore Rosa sudah bersolek dan terus menerus menatap kaca rias kamarnya. "Rosa, Ayo makan dulu" Panggil ibunya mengajak Rosa makan malam bersama. Rosa menjawab dirinya masih kenyang.Hari ini hari yang dinanti. Rama telah pulang begitu kabar yang diterima Rosa. Rama juga berjanji akan bersilatura...