Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 12, 2020

WORKSHOP MENCETAK GURU AHLI IT DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS ONLINE DAN PENGEMBANGAN RPP KMA 5164 DI MTSN 1 BANYUWANGI

      Hari ini sabtu (18/01) MTsN 1 Banyuwangi mengadakan workshop mencetak guru ahli IT dengan pembelajaran berbasis  online dan pengembangan RPP KMA 5164.      Pembukaan acara dimulai jam 07.30 dengan pembawa acara Inun Fitriyani dan pembawa tilawah Hayat.  Kegiatan workshop ini diikuti oleh 56 peserta dengan 52 guru MTsN 1 Banyuwangi dan 2 peserta dari perwakilan KKM MTsN 1 Banyuwangi, seperti yang dituturkan Salman selaku penanggung Jawab kegiatan . Menurut beliau perkembangan IT harus mampu diterima dengan bijaksana oleh pendidikan dalam menghadapi generasi milenial.  " Jangan mengeluh pada segala perubahan kebijakan karena itu yang membuat pendidik menjadi lebih baik. " tutur beliau menambahkan.  Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.  Dalam arahannya beliau menyampaikan bahwa zaman sekarang seorang guru tidak boleh ketinggalan dari muri...

PEMBELAJARAN HIDUP

Hidup terkadang tak sesuai yang kita harapkan, namun saat kita menerima nya justru menolong kita dari musibah, atau kesedihan atau hal buruk lainnya.  Kebencian hanya merugikan dan membuat semakin tua raga.  Ikhlaskan, jalani. Jangan salahkan siapapun atas hidup yang kau arungi Takdir akan menuntunmu pada yang terbaik bagimu bukan menurut mu Sakit hati membuat jiwamu kelam penuh jelaga hitam.  Jangan diam. Karena bengong mengajakmu pada pikiran dan hasutan syetan.  Bergeraklah,bangkitlah.Apa yang kau punya mungkin mimpi seseorang.  Berbuat baiklah saat prima mu Karena kan datang saat lemahmu Banyak cinta disekelilingmu jadikan motor penggerak semangatmu.  Buang jauh kisah lama yang kau anggap menyakitkan.Hal Yang terbaik bukan berarti  baik buatmu. Pun sebaliknya.  Ibarat kayuhan sepeda akan sampai pada tujuan.  Ibarat air mengalir akan sampai pada muara.  Jangan dipikirkan saat kau tak sanggup mereka rek...

CERPEN YANG TERGADAI BAGIAN 6

Bagian 6  "Bagaimana keadaanya Bia?" "Kok nanya? " "Liat aja sendiri kalee…" jawab Bia bikin ku semakin gregetan dengan jawabannya.  Ku akui aku takut menjenguk Ardi meski kemarin teman satu kelas menjenguknya. Aku tak ikut. Aku khawatir. Aku takut. Dan berbagai macam andai muncul dalam pikiran ku. Membuatku semakin galau.  Syukurlah Ardi sehat, batinku  Biarlah ini menjadi rahasia ku. Takkan ku bagi dengan yang lain. Kuraba lagi benda itu. Tersembunyi di antara buku dalam tas ku. Kuhela napas dalam. Mungkin…. Dia tahu, benda ini ada padaku.  Kutekan rasa bersalah yang menggelayut memberatkan hatiku.  Bukankah setimpal, dengan rasa sakit hati yang kurasakan? Andai sakit hati dapat memisahkan jiwa dari raga mungkin jiwa ku telah melayang tak tentu rimba.  Sikap jahil Ardi pada diriku sungguh diatas normal.  Mengapa? Sering ku bertanya kala malam merayap menyelimuti hari.  Ada yang bilang kejahilan suatu tanda "ada...

PUISI MENGATUR WAKTU

MENGATUR WAKTU Mengatur Waktu Butuh strategi matang Butuh kekuatan Menskip "Malas " yang bersarang Kau pikir hanya rindu yang bersarang? Jiwamu kan kumuh saat malas menghadang Mengatur Waktu Butuh keikhlasan Saat "me time" tak mau kau abaikan Mengatur waktu Saat kau menyerah Tunggulah dia datang Menyeret mu dalam banjir keterburuan Tersandung, menyenggol Akhirnya berakhir pada keputus asaan Semua berantakan tak tertangani Akhirnya hanya bisa diam dan berjanji dihati Bahwa diri harus bisa mengatur waktu Mulai sekarang dan saat ini

YANG TERGADAI BAGIAN 5

Bagian 5. Kulihat Bia berlari dengan napas tersengal.  Kutanya dia lewat tatap mata, ada apa?  Apa yang terjadi?  "Ardi… " masih tersengal  "Ardi… .." sekarang dia membungkuk  sambil mengambil napas ngos ngosan.  "kenapa? " tanyaku, entah… hatiku berdesir.  "dibawa kerumah sakit, sesaknya kambuh" "alatnya hilang." "alat apa? " "pelega pernapasan, hilang. " "tak tahu siapa yang ambil" Kuketatkan genggaman tanganku.  Berkeringat.  Memucat wajahku. Rasa bersalah mulai mewarnai hatiku.  Bergerak gelisah, tak sadar kulangkahkan kaki tak tentu.  "Nun… " Tak ada sahutan "Nun… " Panggil Bia  lebih keras membuat telinga berdengung.  "Kamu khawatir? " Bersambung 💚💚💚

KARAKTER, APAKAH ANDA SUDAH PUNYA?

Tulisan ini terpikir saat saya melihat tayangan  live maut dua penyanyi kawakan lintas genre musik. Rhoma Irama dan Iwan Fals.  Dua musisi yang tak diragukan lagi karya karya besarnya.  Saya menyukai keduanya. Saya memiliki lagu favorit ciptaan mereka berdua. Lagu Iwan Fals dengan judul "Ibu" selalu membuat saya menitikkan  airmata. Lagu Rhoma paling favorit buat saya berjudul "Mardatillah"selalu menggugah sisi spiritualitas saya setiap mendengar nya.  Duet mereka membawakan lagu "Mirasantika" ciptaan Rhoma sungguh memukau.  Satu lagu yang sama dinyanyikan dengan gaya dan khas yang berbeda dari keduanya. Sama sama enak didengar.Sama merdunya. Menyentuh hati pendengarnya dengan cara berbeda.  Baru saya sadari inilah yang dimaksud dengan karakter.  Dalam sebuah tulisan di liputan 6.com dikatakan karakter adalah nilai-nilai yang khas, baik watak, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebi...

Yang Tergadai bagian 4

Bagian 4 Nun… Maafkan aku. Begitu Ardi memulai tulisannya.  Sungguh bukan maksud hatiku membuatmu bersedih.  Aku hanya suka melihat rambutmu tergerai. Indah mempesona. Membuatku ingin membelainya.  Nun… jangan membenciku.  Mungkin aku lelaki yang tak pandai mengutarakan rasa hati.  Biar kusimpan topimu ini.  Lama Ardi terdiam setelah kata terakhir tertulis. Dia masih mengingat paras Inun yang membara. Ardi tersenyum. Perlahan Dia tulis kembali ungkapan hatinya.  Nun… Memang benar jika cinta buta. Tak mengenal asal usulnya. Datangnya tiba tiba. Hanya segar dan damai saat bertemu sua.  Nun… Bagaimana bisa kusambungkan benang kasih ini pada hatimu yang terlanjur keras menghitam karena ulahku.  Nun… maafkan aku.