Pentigraf
GALAU KARENA ZONASI (176)
Banyuwangi, 8 Juli 2020
Dewi uring uringan. Semua orang di rumahnya hari ini mendapat hadiah kekesalannya. Dewi gagal menjadi murid SMP favorit di kotanya karena faktor Zonasi. Dewi benci dengan aturan zonasi. Dewi kesal dengan lokasi rumahnya yang jauh dari SMP favoritnya. Dewi tak mau sekolah. Seharian Dewi mengurung diri di kamarnya. Ayah dan ibu Dewi saling berpandangan maklum. Dibiarkannya putri kesayangan mereka menumpahkan kekesalannya.
Dewi menangis dan menyesal. Mengapa kemarin saat MTs. Negeri satu membuka pendaftaran online, Dewi tidak mendaftar. Padahal saat itu Ayah sudah menawarkan. Hanya saja Dewi ragu. MTs. Negeri satu memang tidak ikut zonasi. Sekolahnya juga bagus. Dewi juga suka saat diajak Ayah berkeliling mengenal MTs.tersebut. Dewi ragu karena jika sekolah di MTs. berarti dia harus berkerudung. Dan sekarang Dewi menyesal. Bukankah seorang muslimah memang harus berkerudung?
Saat mentari beringsut ke barat, ibu mengetuk pintu kamar Dewi dan mengingatkan untuk sholat ashar. Dewi menyahut mengiyakan. Dengan wajah kusam karena habis menangis seharian Dewi mandi dan sholat ashar. Ayah memanggil Dewi untuk duduk bersamanya di teras depan. Dewi menuruti ajakan ayahnya tersebut. "Sudah, jangan bersedih lagi.Dewi sudah berusaha, Alloh yang menentukan. " Ucap Ayah menasehati. Dewi tertunduk diam mendengarkan. Kemudian Ayah mengatakan jika Dewi sudah diterima di MTs. Negeri satu. Kepala Dewi menengadah kaget. Ada binar bahagia di mata Dewi. Ternyata tanpa sepengetahuan Dewi,Ayah telah mendaftarkannya ke MTs Negeri Satu yang juga menjadi sekolah favoritnya.
#kreasri
Komentar
Posting Komentar