Langsung ke konten utama

BERKACA DARI EUCLID BAPAK GEOMETRI


opini
BERKACA DARI EUCLID BAPAK GEOMETRI (181)
Banyuwangi, 13 Juli 2020

Euclid seorang tokoh matematika yang luar biasa. Mendapat julukan sebagai bapak geometri karena kontribusinya pada bidang matematika. Kontribusi besar Euclide dibukukan dalam buku yang berjudul "The Elements".Ada 13 jilid buku the elements tersebut. Dan konsep konsep the elements masih menjadi hal yang dipelajari dalam bidang matematika sampai saat ini. 
Poin yang menarik dari kehidupan Euclid yang penulis tangkap adalah keberhasilan beliau dalam mengupas keilmuan geometri rumit hanya berdasarkan 5 konsep dasar postulat. 
Dalam Wikipedia. Org dijelaskan Istilah postulat biasanya digunakan untuk menunjukkan proposisi yang merupakan titik tolak pencarian yang bukan definisi atau pengandaiaan sementara. Postulat tidak juga sedemikian pasti sehingga dapat diangkat sebagai aksioma. Proposisi itu ditentukan sebagai benar dan digunakan tanpa pembuktian. (Lorens Bagus (1996). Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia. hlm. 868-869.)

Penulis menggarisbawahi bahwa dari ketentuan sederhana seorang euclid dapat melahirkan karya besar dan luar biasa. Artinya hal sederhana sekalipun jika dipelajari dan ditekuni dengan niat yang kuat akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Seperti menulis. Setiap hari gurusianer menulis dalam blog gurusiana, mungkin dianggap remeh bagi sebagian orang namun yakinlah hal itu adalah awal lahirnya karya besar . Buktinya banyak para gurusianer baik secara solo maupun antologi menghasilkan karya buku hanya dalam beberapa masa saat pandemi covid 19.

Sama juga dengan pembelajaran jarak jauh bagi seorang pendidik. Sejarah Euclid  dengan postulatnya mengajarkan seorang pendidik untuk memulai karya dengan hal hal kecil dan sederhana agar pembelajaran jarak jauh menjadi lebih nyaman dan mengasyikkan. Contohnya dengan membuat video sederhana menggunakan ponsel tanpa aplikasi khusus.Dalam video, pendidik dapat menerangkan konsep materi secara ringkas kemudian video tersebut diupload dan linknya dibagikan pada peserta didik. Selesai. Dengan mudah pendidik telah berhasil membuat media pembelajaran jarak jauh. Tak perlu berfikir berat dan rumit. Cukup yang sederhana saja asalkan dikonsep dengan baik maka akan menghasilkan video yang menarik. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada Jabir bin Sulaim,


وَلاَ تَحْقِرَنَّ شَيْئًا مِنَ الْمَعْرُوفِ وَأَنْ تُكَلِّمَ أَخَاكَ وَأَنْتَ مُنْبَسِطٌ إِلَيْهِ وَجْهُكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنَ الْمَعْرُوفِ

“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan.” (HR. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Al Hafizh Ibnu Hajar menyatakan bahwa hadits ini shahih).
"Hidup itu sederhana, kitalah yang membuatnya sulit.” (Confucius) 
So,mari mulai bergerak dan menginspirasi dari hal kecil dan sederhana dengan meluruskan niat berbagi untuk orang lain, insyaalloh akan barokah dan berpahala. 

#kreasri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KARAKTER, APAKAH ANDA SUDAH PUNYA?

Tulisan ini terpikir saat saya melihat tayangan  live maut dua penyanyi kawakan lintas genre musik. Rhoma Irama dan Iwan Fals.  Dua musisi yang tak diragukan lagi karya karya besarnya.  Saya menyukai keduanya. Saya memiliki lagu favorit ciptaan mereka berdua. Lagu Iwan Fals dengan judul "Ibu" selalu membuat saya menitikkan  airmata. Lagu Rhoma paling favorit buat saya berjudul "Mardatillah"selalu menggugah sisi spiritualitas saya setiap mendengar nya.  Duet mereka membawakan lagu "Mirasantika" ciptaan Rhoma sungguh memukau.  Satu lagu yang sama dinyanyikan dengan gaya dan khas yang berbeda dari keduanya. Sama sama enak didengar.Sama merdunya. Menyentuh hati pendengarnya dengan cara berbeda.  Baru saya sadari inilah yang dimaksud dengan karakter.  Dalam sebuah tulisan di liputan 6.com dikatakan karakter adalah nilai-nilai yang khas, baik watak, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebi...

Penopang Singgasana

  Penopang Singgasana Banyuwangi, 26 Maret 2022 == Salah tak mau disalahkan  Membusung dada menjengkelkan  Tetap kukuh Benar Cobalah berpindah sudut pandang  Agar menjadi lapang Buah pemikiran  Perasaan  Bubuhi sedikit nikmat kontemplasi  Agar sesat diri Dapat dihindari  Dini Banyak membaca dan berempati Jauhkan picik nurani Sabar terpatri Sejati Telunjuk dengan garang menuding Empat jemari tertekuk Menunjuk diri Sendiri  Sesekali turunlah menunduk kebawah Lihatlah kaki goyah Penopang singgasana  Megah Bukan uang pengganti jerih Sedikit sikap peduli  Rasa melindungi  Mengayomi Peluk persaudaraan lebih memikat Daripada uang laknat Tanpa berkat Sekerat ==

PENGABDIAN

Aduh bagaimana ini?  Bu Mei susah sekali hari ini, cuaca sekitar sekolahnya yang panas semakin membuat hatinya resah.  Siang ini seperti biasa bu Mei berangkat ke sekolah tempatnya mengajar dengan naik angkot.  Meski sekolah tempatnya mengajar sangat jauh dari rumahnya dan harus ditempuh dengan naik angkot, bu Mei selalu semangat. Watak tanggung jawab yang dimilikinya membuat bu Mei jarang sekali absen.  Sekolah bu Mei terletak di kampung yang letaknya satu kilo dari tempat bu Mei turun dari angkot.  Itu Pun bukan halangan buat bu Mei untuk berjalan menuju sekolahnya.  Baginya mengajar ditempat ini adalah langkah untuk belajar dan menimba pengalaman.  Disamping mengajar bu Mei juga masih kuliah semester awal, setelah setahun lulus dari sekolah tingkat atas bu Mei memutuskan untuk lanjut kuliah dengan mandiri. Karena keterbatasan ekonomi orang tuanya.  Hey! Jangan disangka bu Mei sudah tua ya? Bu Mei adalah sosok gadis manis ...