JINGGA MEWARNA BUMI (162)
Banyuwangi, 24 Juni 2020
Pejamkan saja mata, maka bahagia di hidup Tari akan menjelma sekehendak hatinya. Yah! Dengan berkhayal semua akan terwujud, bukan begitu? Jadi primadona di kelas, jadi yang paling cantik, uang saku banyak. Pokoknya semua terwujud. Dalam khayalan."Ngapain senyum senyum sendiri? " Tina bertanya sambil menyenggol Tari.Hampir saja Tari jatuh terjungkal.Untungnya Tari dengan sigap kembali ke alam nyata.Mata Tari melotot dan mulutnya sudah hendak mengeluarkan sejuta serapah yang menenggelamkan Tina. Mendadak sang idola kesayangannya lewat sehingga Tina tak jadi tenggelam. Mata Tari berubah jadi penuh warna,jantungnya berdetak kencang melebihi kecepatan cahaya.Tono! Sang idola sedang berjalan melewatinya dan tersenyum.Ah...nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan? Pertemuan sedetik itu cukuplah untuk bahan khayalannya seminggu ke depan.
Tari tak pernah menginginkan Tono jadi pacarnya. Karena Tari tahu diri. Cewek dengan segala kekurangan dan kuper macam dirinya tak mungkin menggapai bintang berkilauan seperti Tono.
Tanpa diduga Tono berhenti di depannya dan mengajak pulang bareng saat usai olahraga nanti. Saat ini Tari dan Tina memang sedang olahraga sore bareng di taman kota. Rezeki nomplok, ternyata Tono juga melakukan aktivitas yang sama. Tentu saja ajakan Tono mendapat persetujuan dari Tari. Masih dengan terkesima Tari melongo menatap kepergian Tono. Sementara Tina bercie cie di sebelahnya.
Tari pulang dibonceng Tono. Saat tiba di depan rumahnya,Tono menghentikan sepeda motornya dan memberikan sepucuk surat padanya. Masih dengan senyum menawan,Tono pamit pulang sambil mengacak rambut Tari. Waduh hati Tari berwarna warni seperti pelangi.Tak sabar surat itu dibukanya. Benar! Itu ungkapan cinta yang romantis sekali. Ucapan cinta Tono kepada dirinya. Disuratnya Tono mengaku sudah jatuh hati pada Tari mulai sebelum Covid 19 mewabah. Masih senyum senyum sendiri, Tari memejamkan mata. Tepukan keras di pundaknya membuat Tari membuka mata. Ada Tina berkacak pinggang di depannya sambil mengomel supaya Tari menghentikan kebiasaan mengkhayalnya yang kelewat batas. Sementara langit telah temaram dan jingga mewarna bumi.
Komentar
Posting Komentar