DISYUKURI SAJA (148)
Siang hari itu udara panas dengan sinar mentari yang cerah menerpa bumi. Pak Adi bergegas menghampiri warung es campur yang belum ramai pengunjung.Alangkah segarnya jika minum segelas saja pikir pak Adi sambil memesan es campur. Sementara menunggu pesanan datang pak Adi membuka medsos yang sedang ramai membicarakan kenaikan tarif listrik yang mengejutkan.
"Yah disyukuri saja! "Pak Adi berkata sendiri. Menurutnya asalkan bisa membayar meski berat sudah kewajiban untuk membayar listrik yang telah dibebankan negara.Tidak usah iri dengan yang mendapat keringanan. Pemerintah pasti sudah mensurvey berdasarkan data yang ada.
Tiba dirumah, Sofi anak perempuannya berlari menyambutnya dengan wajah muram. Sambil mengatakan kalau ibunya tadi pingsan di depan konter pembayaran tagihan listrik. Dengan segera dihampirinya sang istri. Dan berusaha menghibur serta menasihati dengan kata kata bijak. Istrinya hanya diam sambil menyodorkan resi pembayaran listrik. Betapa kagetnya pak Adi melihat jumlah tagihan yang harus dibayar.Tujuh ratus lima puluh ribu seratus rupiah.Angka itu terasa berputar di otak pak Adi,ingin dirinya pingsan saat itu juga tetapi malu pada sang istri. Tagihan listrik yang biasanya hanya seratus ribu lebih sedikit kini mengalami obesitas yang tak terkontrol. Masih termenung menatap bukti pembayaran listrik, sisi hati yang lainnya berbisik seakan mencemooh."Yah, disyukuri saja".
Banyuwangi, 10 Juni 2020
Komentar
Posting Komentar