Dalam kehidupan ada banyak jenis solusi dalam satu permasalahan. Misalnya saat kita lapar maka solusinya akan beragam. Tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan solusi tersebut dipengaruhi oleh banyak hal. Antara lain kebiasaan. Jika kita biasa makan nasi maka ketika lapar kita akan mengambil nasi sebagai solusi permasalahan. Namun jika kita terbiasa makan roti maka mengkonsumsi roti adalah solusi saat kita lapar.
Dalam model problem posing ada tiga jenis situasi problem posing antara lain:
1.Situasi problem posing bebas,
Dalam situasi ini siswa diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengajukan soal sesuai dengan apa yang dikehendaki .
Siswa dapat menggunakan fenomena dalam kehidupan sehari-hari sebagai acuan untuk mengajukan soal.
2.Situasi problem posing semi terstruktur
dalam situasi ini siswa diberikan situasi/informasi terbuka. Kemudian siswa diminta untuk mengajukan soal dengan mengkaitkan informasi itu dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya. Situasi dapat berupa gambar atau informasi yang dihubungkan dengan konsep tertentu.
3.Situasi problem posing terstruktur, Situasi ini mengatur siswa untuk diberi soal atau penyelesaian sebuah soal, kemudian berdasarkan hal tersebut siswa diminta untuk mengajukan soal baru yang sama atau bahkan yang lebih sulit penyelesaiannya dari contoh soal yang diberikan.
Situasi problem posing yang sering saya terapkan adalah situasi yang nomor tiga. Hal ini dikandung maksud agar permasalahan yang dibahas tidak terlalu lebar sehingga memunculkan permasalahan baru.
Dengan problem posing yang saya terapkan ditambah dengan tantangan waktu yang telah ditentukan dalam menyelesaikan permasalahan membuat situasi pembelajaran lebih bergairah. Apalagi jika ditambah reward berupa tanda kebesaran atau hadiah bagi kelompok yang mampu menyelesaikan permasalahan dengan cepat dan benar.
Dengan mencoba kita jadi tahu mana yang efektif dilaksanakan dalam proses pembelajaran, mana yang tidak efektif. Dengan begitu kita juga bisa menyiasati pembelajaran berlangsung secara berkualitas. Tingkat kemampuan siswa dalam satu permasalahan tidaklah sama. Dalam problem posing kelompok heterogen lebih baik agar terjadi komunikasi yang seimbang dan transfer pengetahuan yang merata.
Dan tak ada yang sulit selama kita berani dan mau mencoba.
Keluar dari zona nyaman, mencoba model pembelajaran baru yang bahkan masih belum pernah kita praktikan.
Inilah yang disebut dengan kemerdekaan dalam pembelajaran.
Banyuwangi, 21 Pebruari 2020
Komentar
Posting Komentar