Langsung ke konten utama

MENGGESER PERAN


Pernahkah kita sebagai guru mencoba untuk menggeser peran ketika pembelajaran berlangsung?
Menggeser peran disini maksudnya guru bukan lagi pusat perhatian di kelas. Tapi semua kegiatan berpusat pada siswa. 
Dengan menggeser peran kita saat pembelajaran banyak hal positif yang akan kita dan siswa dapatkan antara lain:
1.Guru terhindar dari zona teacher time talking. Artinya kita sebagai guru tak perlu lagi berpanjang lebar menerangkan ilmu yang kita ampu dalam waktu yang melelahkan. Cukup beri motivasi kemudian deskripsikan materi secara singkat dan biarkan siswa yang beraksi. 
2.Siswa terhindar dari kebosanan.Ya Iyalah bosan! Bagaimana tidak bosan jika siswa menjadi objek yang pasif,duduk diam dan tak melakukan apapun sementara sang master didepan mereka memaksa mereka untuk memusatkan perhatian hanya padanya. Iya! Pada kita! Guru yang gila perhatian, hehe. 
3.Guru menjadi ahli strategi,siswa menjadi pencari ilmu sejati. Dengan tak lagi jadi pusat perhatian otomatis guru harus mengalihkan perhatian siswa dengan memberikan kegiatan belajar yang menarik. 
Beberapa kegiatan belajar yang dapat dilakukan semisal Brainstorming (curah pendapat), Roll playing (bermain peran), Snow Bowling (bola salju), Jigsaw (bertukar informasi), atau Picture and Picture (mengurutkan gambar).
4.Siswa belajar bersosialisasi 
Dengan berbagai strategi yang mengutamakan kekuatan tim dalam pembelajaran siswa belajar bersosialisasi, saling menghargai pendapat dan mencari jalan keluar dari permasalahan yang diberikan. Dengan begitu akan terjadi komunikasi mengenai ilmu yang dipelajari, membuka cakrawala berpikir siswa seluas luasnya. Literasi komunikasi siswa semakin terasah. 
5. Siswa belajar bertanggung jawab. 
Dengan siswa menjadi pusat pembelajaran, mereka menjadi lebih bertanggung jawab terhadap ilmu yang sedang dipelajari.peran kita sebagai guru adalah memberi instruksi dan instrumen yang tepat agar siswa dapat menyerap ilmu yang dipelajari dengan baik. Motivasi dan fasilitasi guru saat interaksi antar siswa terjadi juga menjadi bagian yang penting dalam mengantarkan siswa menjadi lebih bertanggung jawab terhadap ilmu yang dipelajari. 
Bagaimana? 
Masih susah untuk menggeser peran anda? 
Memang susah jika sudah terbiasa menjadi pusat perhatian. 
Keikhlasan adalah kunci utama menggeser peran menjadi berhasil. 
Pembiasaan tidak hanya didapat dari sekali dua kali kejadian . Karena itu biasakanlah! Rancang lah kegiatan sederhana dalam setiap pembelajaran yang berpusat pada siswa. Cobalah teknik teknik pembelajaran yang banyak bertebaran tutorialnya di dunia digital. 
Kemudian rasakanlah nikmatnya tak lagi jadi pusat perhatian. 

Banyuwangi, 24 Pebruari  2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KARAKTER, APAKAH ANDA SUDAH PUNYA?

Tulisan ini terpikir saat saya melihat tayangan  live maut dua penyanyi kawakan lintas genre musik. Rhoma Irama dan Iwan Fals.  Dua musisi yang tak diragukan lagi karya karya besarnya.  Saya menyukai keduanya. Saya memiliki lagu favorit ciptaan mereka berdua. Lagu Iwan Fals dengan judul "Ibu" selalu membuat saya menitikkan  airmata. Lagu Rhoma paling favorit buat saya berjudul "Mardatillah"selalu menggugah sisi spiritualitas saya setiap mendengar nya.  Duet mereka membawakan lagu "Mirasantika" ciptaan Rhoma sungguh memukau.  Satu lagu yang sama dinyanyikan dengan gaya dan khas yang berbeda dari keduanya. Sama sama enak didengar.Sama merdunya. Menyentuh hati pendengarnya dengan cara berbeda.  Baru saya sadari inilah yang dimaksud dengan karakter.  Dalam sebuah tulisan di liputan 6.com dikatakan karakter adalah nilai-nilai yang khas, baik watak, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebi...

Penopang Singgasana

  Penopang Singgasana Banyuwangi, 26 Maret 2022 == Salah tak mau disalahkan  Membusung dada menjengkelkan  Tetap kukuh Benar Cobalah berpindah sudut pandang  Agar menjadi lapang Buah pemikiran  Perasaan  Bubuhi sedikit nikmat kontemplasi  Agar sesat diri Dapat dihindari  Dini Banyak membaca dan berempati Jauhkan picik nurani Sabar terpatri Sejati Telunjuk dengan garang menuding Empat jemari tertekuk Menunjuk diri Sendiri  Sesekali turunlah menunduk kebawah Lihatlah kaki goyah Penopang singgasana  Megah Bukan uang pengganti jerih Sedikit sikap peduli  Rasa melindungi  Mengayomi Peluk persaudaraan lebih memikat Daripada uang laknat Tanpa berkat Sekerat ==

PENGABDIAN

Aduh bagaimana ini?  Bu Mei susah sekali hari ini, cuaca sekitar sekolahnya yang panas semakin membuat hatinya resah.  Siang ini seperti biasa bu Mei berangkat ke sekolah tempatnya mengajar dengan naik angkot.  Meski sekolah tempatnya mengajar sangat jauh dari rumahnya dan harus ditempuh dengan naik angkot, bu Mei selalu semangat. Watak tanggung jawab yang dimilikinya membuat bu Mei jarang sekali absen.  Sekolah bu Mei terletak di kampung yang letaknya satu kilo dari tempat bu Mei turun dari angkot.  Itu Pun bukan halangan buat bu Mei untuk berjalan menuju sekolahnya.  Baginya mengajar ditempat ini adalah langkah untuk belajar dan menimba pengalaman.  Disamping mengajar bu Mei juga masih kuliah semester awal, setelah setahun lulus dari sekolah tingkat atas bu Mei memutuskan untuk lanjut kuliah dengan mandiri. Karena keterbatasan ekonomi orang tuanya.  Hey! Jangan disangka bu Mei sudah tua ya? Bu Mei adalah sosok gadis manis ...