Langsung ke konten utama

PENASARAN YANG MENJERAT


Ada seorang guru ngaji masa kecil saya dulu yang sekarang jadi teman fb ( Salam hormat untuk bu Fat) hehe… memposting cover sebuah buku yang menarik perhatian saya.Dalam wall fb beliau bercerita kalau tanpa sengaja memesan buku yang sama dengan yang dipesan suaminya.Salut buat bu Fat dan Pak Mul untuk kecintaannya dalam membaca. 
Menjerat Gus Dur adalah judul buku tersebut. Dilihat dari gambar dan judulnya pasti buku itu mengupas tentang gus dur atau sesuatu yang bersangkutan dengan beliau. 
Jujur saya kepo,Hehe...Karena beliau (Gus Dur) salah satu inspirator saya dalam berpikir dan mensifati kehidupan ini.
Gus dur dengan banyolan atau gurauan nya .Membuat yang tersindir menjadi tersenyum dan tak sakit hati. 
Membuat yang dikasih tahu tak merasa digurui. 
Membuat yang pandai ingat untuk tak jadi lalai. 
Membuat yang bodoh sadar untuk terus belajar. 
Buku berjudul "Menjerat Gus Dur" berisi tentang bagaimana presiden Gus Dur lengser dari jabatannya. Bagaimana  aksi Gus Dur sebagai presiden sebelum pelengseran beliau dari kepresidenan.Menurut resensi buku tersebut ,nama tokoh, tempat dan peristiwa yang akurat untuk mendukung data dalam buku tersebut semua terinci dengan sempurna . 
Langkah dan strategi politik yang tak pernah saya tahu sebelumnya seakan terpapar dalam benak saya. Benar kalau dibilang politik itu menakutkan, kejam dan tak pandang bulu. Benar jika dikatakan tak ada lawan atau kawan politik yang abadi. Yang ada hanya kepentingan yang sama. 
Bagaimana seorang Gus Dur dengan segala kelebihan dan kehebatan nya mengambil langkah lurus dan jujur sebagai bentuk penyelamatan untuk Negara Indonesia.Menanamkan paham pluralisme dalam keberagamaan dan toleransi. 
"Oligarki " kata yang tak pernah saya temui dalam berbagai tulisan yang saya baca (karena memang saya tak tertarik dengan politik) menjadi kata bercetak tebal dalam pikiran saya. Meski tak separah dulu namun sekarang saya rasa oligarki itu masih ada disudut NKRI. 
Sekali lagi saya bilang, saya tak begitu tertarik dengan perpolitikan. Rasa ingin tahu saya membuat saya mencari resensi buku ini. Rasa kagum dan hormat saya pada Gus Dur yang membuat saya menulis ini. Hanya dari resensi Buku Menjerat Gus Dur, seakan tamat saya membaca bukunya. Terlepas dari pro kontra tentang buku ini saya yakin penulisnya bukan asal asalan mengungkapkan segala hal yang berhubungan dengan sejarah kepresidenan Gus Dur. Buku Menjerat Gus Dur ditulis oleh Virdika Rizki Utama seorang penulis lepas berlatar pendidikan sejarah. Saya salut dengan keberanian dia menulis serpihan sejarah ini.Dengan jelas dia tuliskan nama tokoh tokoh yang turut andil dalam pelengseran Gus Dur dari kepresidenan. Apapun itu, Sejarah mengajarkan untuk belajar dari masa lalu. Banyak hal yang bisa digali dan diperbaiki dari sejarah yang telah terjadi. Jangan sampai sejarah menjadi bahan dan alasan untuk berbuat jelek terhadap NKRI. 
Ada beberapa guyonan Gus Dur yang pernah saya baca dan membuat senyum lebar saya tercipta.Diantaranya adalah Guyonan beliau tentang Puji yang tidak bisa manjat, Kereta Api yang lebih cepat dari pesawat terbang,dan tukang becak dengan combak cambek nya. Hehe… Sudah segitu aja. Gitu aja kok repot… 
Masih penasaran sama guyonan Gus Dur? 
Ini saya ambil salah satu klimaks guyonannya. 

"Puji itu apa nggak bisa manjat sendiri? "
"Maksudnya Gus? "
"Lha itu, semua orang yang pidato dari tadi, selalu ngomong marilah kita panjatkan puji… "(wkwk… diambil dari guyonan puji yang tidak bisa memanjat) 

Dari berbagai sumber
A tribute for Gus Dur Presiden NKRI ke 4.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KARAKTER, APAKAH ANDA SUDAH PUNYA?

Tulisan ini terpikir saat saya melihat tayangan  live maut dua penyanyi kawakan lintas genre musik. Rhoma Irama dan Iwan Fals.  Dua musisi yang tak diragukan lagi karya karya besarnya.  Saya menyukai keduanya. Saya memiliki lagu favorit ciptaan mereka berdua. Lagu Iwan Fals dengan judul "Ibu" selalu membuat saya menitikkan  airmata. Lagu Rhoma paling favorit buat saya berjudul "Mardatillah"selalu menggugah sisi spiritualitas saya setiap mendengar nya.  Duet mereka membawakan lagu "Mirasantika" ciptaan Rhoma sungguh memukau.  Satu lagu yang sama dinyanyikan dengan gaya dan khas yang berbeda dari keduanya. Sama sama enak didengar.Sama merdunya. Menyentuh hati pendengarnya dengan cara berbeda.  Baru saya sadari inilah yang dimaksud dengan karakter.  Dalam sebuah tulisan di liputan 6.com dikatakan karakter adalah nilai-nilai yang khas, baik watak, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebi...

Penopang Singgasana

  Penopang Singgasana Banyuwangi, 26 Maret 2022 == Salah tak mau disalahkan  Membusung dada menjengkelkan  Tetap kukuh Benar Cobalah berpindah sudut pandang  Agar menjadi lapang Buah pemikiran  Perasaan  Bubuhi sedikit nikmat kontemplasi  Agar sesat diri Dapat dihindari  Dini Banyak membaca dan berempati Jauhkan picik nurani Sabar terpatri Sejati Telunjuk dengan garang menuding Empat jemari tertekuk Menunjuk diri Sendiri  Sesekali turunlah menunduk kebawah Lihatlah kaki goyah Penopang singgasana  Megah Bukan uang pengganti jerih Sedikit sikap peduli  Rasa melindungi  Mengayomi Peluk persaudaraan lebih memikat Daripada uang laknat Tanpa berkat Sekerat ==

PENGABDIAN

Aduh bagaimana ini?  Bu Mei susah sekali hari ini, cuaca sekitar sekolahnya yang panas semakin membuat hatinya resah.  Siang ini seperti biasa bu Mei berangkat ke sekolah tempatnya mengajar dengan naik angkot.  Meski sekolah tempatnya mengajar sangat jauh dari rumahnya dan harus ditempuh dengan naik angkot, bu Mei selalu semangat. Watak tanggung jawab yang dimilikinya membuat bu Mei jarang sekali absen.  Sekolah bu Mei terletak di kampung yang letaknya satu kilo dari tempat bu Mei turun dari angkot.  Itu Pun bukan halangan buat bu Mei untuk berjalan menuju sekolahnya.  Baginya mengajar ditempat ini adalah langkah untuk belajar dan menimba pengalaman.  Disamping mengajar bu Mei juga masih kuliah semester awal, setelah setahun lulus dari sekolah tingkat atas bu Mei memutuskan untuk lanjut kuliah dengan mandiri. Karena keterbatasan ekonomi orang tuanya.  Hey! Jangan disangka bu Mei sudah tua ya? Bu Mei adalah sosok gadis manis ...