Batagor
Siang itu sesuai pesanan anak sulungku,ku sisipkan waktu sepulang kerja untuk membeli batagor kesukaanya.
Kuparkir sepeda agak jauh dari rombong mang udin langgananku.
"Batagor dua dibungkus"Kataku setelah tiba didepan rombong.
"iya,tunggu sebentar " sahut Mang Udin.
Dengan lincah tangannya yang menua mulai meracik pesananku.
Sedang asyik menunggu pesanan dari belakang kami terdengar seruan
"Mang,saya 4 porsi "
"Saya udah nunggu dari tadi" seru orang itu dengan kesal.
Otomatis kuputar tubuhku untuk melihat siapa dia.
Kulihat seorang anak lelaki berusia sepantaran SMA duduk dikursi pelanggan.
"Saya duluan,tolong !" pintanya dengan aksen menurut saya kurang sopan.
Aku hanya diam.
Kulihat mang udin mulai keki
"ya,maaf saya gak tau kalo mas udah nunggu dari tadi"
Siang itu sesuai pesanan anak sulungku,ku sisipkan waktu sepulang kerja untuk membeli batagor kesukaanya.
Kuparkir sepeda agak jauh dari rombong mang udin langgananku.
"Batagor dua dibungkus"Kataku setelah tiba didepan rombong.
"iya,tunggu sebentar " sahut Mang Udin.
Dengan lincah tangannya yang menua mulai meracik pesananku.
Sedang asyik menunggu pesanan dari belakang kami terdengar seruan
"Mang,saya 4 porsi "
"Saya udah nunggu dari tadi" seru orang itu dengan kesal.
Otomatis kuputar tubuhku untuk melihat siapa dia.
Kulihat seorang anak lelaki berusia sepantaran SMA duduk dikursi pelanggan.
"Saya duluan,tolong !" pintanya dengan aksen menurut saya kurang sopan.
Aku hanya diam.
Kulihat mang udin mulai keki
"ya,maaf saya gak tau kalo mas udah nunggu dari tadi"
Komentar
Posting Komentar