Musibah menurut kamus besar bahasa indonesia artinya adalah kejadian peristiwa menyedihkan yang menimpa.Atau bisa juga diartikan dengan malapetaka atau bencana.
Belum lama ini tepatnya sabtu malam,22 desember 2018 telah terjadi bencana tsunami didaerah Banten tepatnya di pantai carita selat sunda memberikan duka bagi bangsa Indonesia.Bencana yang tak terduga menyapu semua yang dilewati.Ada banyak korban dalam peristiwa itu termasuk salah satu personel band seventeen yang saat itu mengadakan pertunjukkan diwilayah tersebut.Musibah tidak kita minta kedatangannya,namun kita juga tidak dapat mengatur kedatangannya.Setiap orang pasti merasakan atau akan merasakan musibah.Namun demikian, tidak berarti kehidupan dunia harus dihadapi dengan penyesalan, kesedihan apalagi keputusasaan. Semua peristiwa datang dari dan diciptakan oleh Allah Ta’ala.
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. Al-Hadid [57]: 22).
Artinya, sesuatu yang menimpa kehidupan umat manusia, terutama musibah hakikatnya telah Allah tentukan. Dan, karena itu harus disikapi dengan sabar dan lapang dada. Jangan ada ungkapan yang semakin menjerumuskan diri pada kehinaan dan kemurkaan Allah Ta’ala.Tentu saja, sikap yang harus diusahakan adalah sabar dan lapang dada. Sayyidina Ali berkata, “Jika engkau bersabar, takdir akan tetap berlaku bagimu, dan engkau akan mendapatkan pahala. Jika engkau berkeluh kesah, takdir jug akan tetap berlaku bagimu, dan engkau akan mendapatkan dosa.”
Imam Al-Ghazali mengatakan, “Untuk mengatasi kendala yang disebabkan oleh musibah dan kesulitan hidup yang menimpa, cukup bagimu untuk bersabar. Bersabarlah dalam semua ikhwal kehidupan!
Pentingnya bersabar didorong oleh dua alasan:
Pertama, agar sampai kepada hakikat dan tujuan ibadah. Sebab, fondasi ibadah adalah kesabaran dan tahan terhadap berbagai kesulitan hidup. Siapa yang tak mampu bersabar, maka dia tidak akan sampai kepada hakikat dan tujuan ibadah. Sebab orang yang beribadah kepada Allah Ta’ala pasti menghadapi berbagai kesukaran hidup, ujian dan musibah. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal:
1) Setiap bentuk ibadah dan ketaatan itu sendiri mengandung berbagai kesukaran. Tak ada ibadah yang dilakukan tanpa menekan hawa nafsu. Sebab, hawa nafsu selalu berusaha mencegah seseorang untuk beribadah dan taat kepada Allah.
2) Setelah mengerjakan kebaikan dengan susah payah, seorang hamba harus berhati-hati menjaganya, agar ibadahnya itu tidak rusak. Karena, istikamah dan menjaga amal ibadah itu lebih sukar daripada mengerjakan amal pada kali pertama.
3) Dunia ini tempat ujian, maka siapa saja yang berada di dalamnya pasti akan mendapat ujian dengan berbagai kesulitan dan musibah.
4) Orang-orang yang lebih memilih akhirat daripada dunia itu akan mengalami cobaan yang lebih parah dan lebih banyak. Semakin ia dekat kepada Allah, maka musibah dan ujian dunia akan lebih banyak dan lebih keras menerpanya. Sebagaimana sabda Rasul, “Manusia yang paling berat cobaannya adalah para nabi, kemudian para ulama, kemudian orang yang terbaik dan kemudian orang yang terbaik di bawahnya.” Allah SWT berfirman, “Kalian sungguh-sungguh akan diuji terhadap harta dan diri kalian. Dan (juga) kalian sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kalian serta dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak, yang akan menyakitkan hati,”(QS Ali Imran: 186). Maka persiapkan diri kalian karena pasti kalian akan mengalami banyak ujian!
Kedua, karena di dalam kesabaran terkandung nilai kebaikan dunia dan akhirat. Di antaranya adalah keselamatan dan kesuksesan. Siapa yang bertakwa kepada Allah dengan penuh kesabaran, maka Dia akan menjadikan jalan keluar bagi hamba tersebut dari berbagai bentuk kesukaran yang menimpanya. Keuntungan lain yang diperoleh dari sikap sabar adalah ia akan lebih mudah untuk diterima menjadi pemimpin ataupun pembimbing di masyarakat luas.
Allah juga berfirman, “Maka bersabarlah, sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa,” (QS Huud: 49) Allah berfirman, “Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka bersabar,” (QS As-Sajdah: 24)
Sesorang yang bersabar juga akan memperoleh kabar gembira, doa dan rahmat dari Allah SWT sebagaimana firman-Nya: “Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi rajiun/ sesungguhnya segala sesuatu berasal dari Allah dan akan dikembalikan kepada-Nya.” (QS Al-Baqarah [2]: 155-156)
Ada banyak firman Alloh yang menuntun kita untuk bersabar dalam setiap musibah dan kesulitan hidup di dunia.Karena hakekat kita didunia ini adalah Hamba Alloh yang harus menerima apa yang telah digariskan oleh Alloh.Belajar mengambil hikmah dari setiap musibah dan kesulitan hidup yang kita hadapi.Percayalah bersama setiap Kesukaran terdapat kemudahan.Semoga kita termasuk hamba yang pandai mengambil hikmah dan hamba yang sabar atas ketetapanNYA.amiin.(Banyuwangi,23 Desember 2018)
Komentar
Posting Komentar