Langsung ke konten utama

LIGA MIPA TAHUN 2020 DI MTSN 1 BANYUWANGI

Suasana cerah di pagi hari menyambut kegiatan  Liga MIPA SD/MI yang diadakan MTsN 1 Banyuwangi pada hari Ahad (01/03).Suatu kebanggaan yang luar biasa saat kegiatan rutin tahunan ini mendapat respon positif dari masyarakat. Bagaimana tidak sampai hari penutupan untuk pendaftaran lomba masih banyak calon peserta yang ingin mendaftar. Sampai hari terakhir pendaftaran tercatat 470 peserta yang positif mengikuti kegiatan tersebut. Seperti yang dituturkan Haryono selaku ketua panitia kegiatan . 
Liga MIPA untuk tahun ini diselenggarakan dengan berbasis cbt dan terbagi menjadi empat sesi. Meski Liga MIPA ini baru pertama kali berbasis cbt  namun banyak peserta yang sudah menguasai tata cara pengerjaannya sehingga tidak mengalami kesulitan dalam pengerjaan.
Kegiatan LIGA MIPA tingkat SD/MI se kabupaten Banyuwangi ini bertujuan selain untuk menjaring calon peserta didik yang memiliki potensi akademik baik juga sebagai sarana pengenalan MTsN 1 Banyuwangi agar lebih diketahui prestasi dan keunggulannya. Ini juga sebagai bentuk ajang promosi bagi madrasah. Tutur Asri selaku wakil kepala bidang kurikulum. 
Kegiatan diawali dengan pembukaan doa bersama yang dipimpin oleh umar guru MTsN 1 Banyuwangi dengan harapan kegiatan berlangsung lancar. 
Banyak sponsor yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini antara lain dari BRI,CIMB NIAGA, toko GIRI jaya, dan yang lainnya. Seperti yang dituturkan Salman selaku kepala MTsN 1 Banyuwangi. Sepuluh besar dari pemenang lomba ini akan mendapatkan tiket masuk otomatis menjadi siswa MTsN 1 Banyuwangi untuk tahun ajaran 2020-2021 mendatang. 
Diakhir acara penyerahan penghargaan diberikan kepada sepuluh besar berupa piala, tabungan, uang tunai dan cindera mata.
Meski dengan cuaca hujan gerimis tak mempengaruhi semangat para pemenang dan orang tua untuk hadir menerima penghargaan tersebut. 
Tiada gading yang tak retak, meski masih ada beberapa kekurangan alhamdulillah kegiatan LIGA MIPA tingkat SD/MI tahun 2020 dapat terlaksana dengan lancar. Semoga kegiatan serupa dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi ditahun tahun selanjutnya. 

Banyuwangi, 2 Maret  2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KARAKTER, APAKAH ANDA SUDAH PUNYA?

Tulisan ini terpikir saat saya melihat tayangan  live maut dua penyanyi kawakan lintas genre musik. Rhoma Irama dan Iwan Fals.  Dua musisi yang tak diragukan lagi karya karya besarnya.  Saya menyukai keduanya. Saya memiliki lagu favorit ciptaan mereka berdua. Lagu Iwan Fals dengan judul "Ibu" selalu membuat saya menitikkan  airmata. Lagu Rhoma paling favorit buat saya berjudul "Mardatillah"selalu menggugah sisi spiritualitas saya setiap mendengar nya.  Duet mereka membawakan lagu "Mirasantika" ciptaan Rhoma sungguh memukau.  Satu lagu yang sama dinyanyikan dengan gaya dan khas yang berbeda dari keduanya. Sama sama enak didengar.Sama merdunya. Menyentuh hati pendengarnya dengan cara berbeda.  Baru saya sadari inilah yang dimaksud dengan karakter.  Dalam sebuah tulisan di liputan 6.com dikatakan karakter adalah nilai-nilai yang khas, baik watak, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebi...

Penopang Singgasana

  Penopang Singgasana Banyuwangi, 26 Maret 2022 == Salah tak mau disalahkan  Membusung dada menjengkelkan  Tetap kukuh Benar Cobalah berpindah sudut pandang  Agar menjadi lapang Buah pemikiran  Perasaan  Bubuhi sedikit nikmat kontemplasi  Agar sesat diri Dapat dihindari  Dini Banyak membaca dan berempati Jauhkan picik nurani Sabar terpatri Sejati Telunjuk dengan garang menuding Empat jemari tertekuk Menunjuk diri Sendiri  Sesekali turunlah menunduk kebawah Lihatlah kaki goyah Penopang singgasana  Megah Bukan uang pengganti jerih Sedikit sikap peduli  Rasa melindungi  Mengayomi Peluk persaudaraan lebih memikat Daripada uang laknat Tanpa berkat Sekerat ==

PENGABDIAN

Aduh bagaimana ini?  Bu Mei susah sekali hari ini, cuaca sekitar sekolahnya yang panas semakin membuat hatinya resah.  Siang ini seperti biasa bu Mei berangkat ke sekolah tempatnya mengajar dengan naik angkot.  Meski sekolah tempatnya mengajar sangat jauh dari rumahnya dan harus ditempuh dengan naik angkot, bu Mei selalu semangat. Watak tanggung jawab yang dimilikinya membuat bu Mei jarang sekali absen.  Sekolah bu Mei terletak di kampung yang letaknya satu kilo dari tempat bu Mei turun dari angkot.  Itu Pun bukan halangan buat bu Mei untuk berjalan menuju sekolahnya.  Baginya mengajar ditempat ini adalah langkah untuk belajar dan menimba pengalaman.  Disamping mengajar bu Mei juga masih kuliah semester awal, setelah setahun lulus dari sekolah tingkat atas bu Mei memutuskan untuk lanjut kuliah dengan mandiri. Karena keterbatasan ekonomi orang tuanya.  Hey! Jangan disangka bu Mei sudah tua ya? Bu Mei adalah sosok gadis manis ...